GIRM... perna ka kamu dengar?

begitu la .. kita saling bantu membantu antara satu sama lain... apa yg saya post di sini adalah utk kita semua sambil saya merekodkan semua apa yg tlah saya lalui dlm GIRM ini.. sekadar perkongsian.

sia ada hadir juga tu seminar GIRM di paroki tempat saya tinggal.. ok juga tu GIRM tapi mcm ramai umat yg mau inda mau untuk tahu ni perkara... masih ramai yg bingung2... kenapa tu aa...?

mgkn umat2 blm dpt terima perubahan bai2

girm ini maua tdk mau, kena ikut juga sb itulah cara gereja... cuma saya terfikir, kenapa sekrng baru ditimbulkan... jd, adakah cara kita selama ini tdk ngam atau bgmana?

Salam damai semua... perkara ini perlu saya terangkan dengan berhati-hati... harap semua memahami. Bukan mo tunjuk yg saya pandai tapi sekadar untuk mengkongsikan perkara yang saya tahu.

GIRM ni bukan baru sebenarnya... ia adalah edisi ke 3 suda... kalau tanya org dulu2... banyak yg kita praktikkan dalam GIRM ni suda dorang praktikkan lama dulu tapi umat setempat semakin hari semakin canggih.. mula sudah pandai ubah2 ikut rasa sendri sampai mcm lain suda pula... so gereja menekankan semula, jadi kita akan rasa ia seperti "baru".. intipati GIRM ini adalah "untuk mengembalikan kekudusan" dan bukan mencipta yg baru sehingga umat rasa berat mau ikut..., kalau kita hayati betul2... cara kita mula seakan2 mengikuti doktrin lain yg ada menari2 dalam gereja, yg ada muzik rock n roll dlm gereja... ini bukan cara spt dlm bible... cuba kita tengok dalam "perjamuan terakhir", mana ada semua itu, maka ini la yg kita mahu warisi... dan dilakukan untuk pengampunan dosa dan kenangan akan Nya. Ini berlaku dalam misa umat katolik.

kalau mau menari, memain muzik rock n roll (tapi rohani) boleh juga tapi bukan masa ekaristi, buat di dewan.. atau di luar ekaristi. Buat la penyembahan ka apa ka... tapi bukan masa "ekaristi" atau perjamuan paska.

jadi kalau ada persoalan ttg adakah apa yg kita lakukan selama ini "salah @ tidak ngam".. bukan kita yg mengadili sebab ia bukan ada penyukat yg ngam... penyukat yg sentiasa kita lihat adalah "apa yg berlaku di sekeliling kita"... jadi atas kesedaran ini la maka gereja menekankan semula kekudusan dalam cara merayakan ekaristi.

Dengan membuat terjemahan semula kepada naskah asli alkitab (iaitu bahasa yunani).. ternyata banyak yg perlahan-lahan menjadi kurang tepat.. .sebagai contoh...

lihat "anak domba.... ..... ..... berilah kami perdamaian" dan "anak domba ... .... .... berilah kami damai", mengikut naskah asal... yang dimaksudkan sebenarnya ialah (dalam terjemahan ke BI), "give us peace"

Jadi "peace" tu "damai" ka? atau "perdamaian"? dalam teologi nas ini... damai yg dimaksudkan ialah "damai" daripada Tuhan (bukan damai daripada sesama) yg kita berikan kepada umat disekeliling kita waktu itu.., jadi ia sebenarnya adalah "peace" dan bukan "reconciliation" atau "perdamaian"... inilah yg secara perlahan-lahan akan ditekankan semula... AWAL dulu, kita menggunakan "damai"... tapi sejak ia dinyanyikan dan makin berbagai-bagai versi.. last2 ada yg pandai2 ubah jadi "perdamaian" pula sebab mo kasi ngam tu tune! Begitu la adanya...

tahun depan atau tahun 2011... buku misa kita akan ditukar sepenuhnya kerana perkara ini.

jd grim ni slh satu peranan dia...kembali kpda y asal, mksd sy cara y lama o original la??

ngamlah tu... buku sembayang kita mcm banyak guna bahasa indon... patut guna bahasa sabah sendiri...

ies wrote:jd grim ni slh satu peranan dia...kembali kpda y asal, mksd sy cara y lama o original la??

kembali kepada kekudusan...

buhangkut wrote:ngamlah tu... buku sembayang kita mcm banyak guna bahasa indon... patut guna bahasa sabah sendiri...

inda buli harap sangat juga ni sebab selalunya malaysia ni lembab sikit... selalu shj indonesia mendahului dari segi "menterjemah"... jadi mau tidak mau, kita kena pakai yg dari indon...

ni la org sekarang ni.. 1 org buat salah bukan kena tegur tapi yang lain pula pigi ikut buat salah.. bukan saja peraturan gereja terubah sendiri oleh umat tapi peraturan yang ada d mana² pun di ubah juga..

taukah kenapa ini berlaku? sb manusia ni tabiat dia suka beradaptasi atau mengubah secara sengaja atau tdk semua hal sampai 'ngam' di hati... atau paling kurangpun memudahkan manusia... mcm mencuri bah, fikir sekali mmg mencuri tu berdosa, tp manusia ni pandai fikir yg dia mencuri kerana terpaksa... sb kalau bukan dia yg curi, org lain akan curi... mcm pigi sembahyang juga, terang2 salah kalau tdk pigi sembhayang hari minggu, tp ada yg akan cakap kalau pigi sembahyang tp hati busuk, tdk guna juga... maka itulah konon alasan dia tdk pigi smbhyang...

saya baca itu panduan/peraturan GIRM, mcm susah juga mau faham oo...

ya ba... mcm poco-poco... tarang2 bukan kita punya pun mo di adaptasi mcm kita punya suda pula.. ! malas ta ku ingau...

Ansis wrote:saya baca itu panduan/peraturan GIRM, mcm susah juga mau faham oo...

Tuan... baca yg versi urang putih... senang sikit mo faham daripada yg versi indon...

procession of the priest and ministers (GIRM 47)

1. The faithful stand and sing the Entrance Chant (GIRM 43, 47, 121)
2. Entrance procession of the ministers: (order) GIRM 120
a. server carrying the thurible with burning incense (when needed)
b. servers carry lighted candles & between them another server carrying the processional cross
c. other altar servers
d. extraordinary ministers of communion
e. 2 lectors (one of them carrying the Book of Gospels - BOG)
f. Priest celebrant.

ketika perarakan... paling depan
a) altar boys membawa kemenyan (jika perlu)
b) altar boys membawa salib
c) lain2 altar boys
d) Pelayan komuni
e) pembaca I & II : Pembaca I membawa buku INJIL
f) Paderi

3. On reaching the altar, the priest celebrant and ministers make a profound bow to the altar. (GIRM 122)
4. Reader carrying the BOG places it on the altar. (GIRM 173)
5. Priest celebrant venerate the altar with a kiss & take his place at the sanctuary. GIRM 49, 50, 123, 124 (Readers’ seat at the sanctuary). 195
6. Priest put some incense into the thurible and incense the cross (3 swings) and the altar (single swing). – when needed (GIRM 123, 277)

Pembaca duduk di kawasan santuari (kawasan sekeliling altar)

Perarakan masuk ini dilakukan dengan pergerakkan yg perlahan-lahan, tapi jan la terlalu perlahan... ia bergerak dengan khusyuk, anggun, suci dan penuh makna! seperti yg di awal tred ini saya nyatakan... jan jalan mcm rockers...

Sign of the Cross
Signify we are the People of God - Whole gathering makes the Sign of the Cross. (GIRM 50, 124)

Greeting
(after the Greeting, a brief introduction to the Mass of the day may be made) Signifies the presence of the Lord to the community gathered. By this greeting and the people’s response, the mystery of the Church gathered together is made manifest. (GIRM 50)

Penitential Act
1. Brief pause for silence (GIRM 51)
2. Entire community carries out the formula of general confession (beating the breast as sign of repentance) with the priest’s absolution.

Kyrie Eleison
(Lord Have Mercy)
The faithful acclaim the Lord and implore his mercy. (GIRM 52)
The people and the choir sing the chant. (GIRM 52)

Gloria
(on Sundays, Solemnities & Feasts & at special celebrations of a more solemn character) The Church gathered together in the Holy Spirit glorifies and entreats God the Father and the Lamb. (GIRM 53)
1. Intonation by the priest (GIRM 53)
2. Everyone sing the hymn (GIRM 53)

The Collect
(Opening Prayer) character of the celebration is expressed. (GIRM 54)
1. Priest invites the people to pray. (GIRM 54)
2. All observe a brief silence – conscious that they are in God’s presence & may formulate their petitions mentally (GIRM 54)
3. Priest says the prayer (GIRM 54)
4. The people make the prayer their own with: Amen. (GIRM 54)